Pendekatan Stilistika
Secara
etimologis stylistics berkaitan
dengan style (bahasa Inggris). Style artinya gaya, dengan demikian stylistics dapat diartikan sebagai ilmu
tentang gaya. Gaya dalam kaitan ini tentu saja mengacu pada pemakaian atau
penggunaan bahasa dalam karya sastra.
Enkvist dalam On Defining Style (1964) memberikan
beberapa pengertian tentang gaya. Menurutnya ada tiga pandangan berbeda tentang
gaya. Pertama, dilihat dari sudut
penulis. Ini diperlihatkannya dengan mengutip ucapan Goethe, yaitu “dasar
komposisi aktif yang digunakan oleh penulis untuk memasuki dan membedakan
bentuk dalaman daripada subyek diceritakannya”. Ini bertentangan dengan
peniruan begitu saja. Kedua, gaya
dilihat sebagai cirri teks, yang dapat dilihat dengan mempelajari teks. Dan ketiga, pengertian gaya dihubungkan
dengan kesan yang diperoleh khalayak.
Terdapat enam
gaya yang diberikan Enkvist, yaitu: (1) bungkus yang membungkus inti pemikiran
atau pernyataan yang telah ada sebelumnya; (2) pilihan diantara beragam
pernyataan yang mungkin; (3) sekumpulan cirri pribadi; (4) penyimpangan norma
atau kaidah; (5) sekumpulan cirri kolektif, dan (6) hubungan antara satuan
bahasa yang dinyatakan dalam teks yang lebih luas daripada sebuah kalimat.
Stilistika
ialah gaya seorang pengarang dalam menggunakan variasi bahasa dalam karya
sastranya. Gaya setiap pengarang berbeda antara pengarang yang satu dengan yang
lainnya.
Pendekatan
stilistika bertolak pada asumsi bahwa bahasa mempunyai tugas dan peran penting
dalam kehadiran karya sastra. Bahasa tidak dapat dilepaskan dari sastra.
Keindahan sebuah karya sastra sebagian besar disebabkan oleh kemampuan penulis
mengeksploitasi kelenturan bahasa sehingga menimbulkan kekuatan dan keindahan.
Kajian
stilistika berasumsi bahwa “disiplin linguistik” dapat member sumbangan pada
disiplin “kritik sastra”. Dan sebaliknya “kritik sastra dapat memberikan
sumbangan pada “disiplin linguistik” (Widdowson, 1976: 11)
Disiplin
Linguistik
Kritik Sastra
Stilistika
Subjek Bahasa Sastra
Keterangan:
Stilistika bukanlah suatu
disiplin seperti “linguistik” dan . “kritik sastra”; dan bukan pula suatu
subjek (seperti ‘bahasa’ dan ‘sastra’). Ruang lingkup stilistika ialah
bertindak sebagai suatu sarana untuk
menjembatani ‘disiplin’ dan ‘subjek’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar