FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
A. Filsafat
Dari bahasa Yunani, Philo yang berarti cinta (love)
dan Sophia yang berarti
kebijaksanaan (wisdom). Berarti dapat
diartikan sebagai " Cinta kepada kebijaksanaan ". apa yang
dinamakan dengan kebijakan dalam tradisi pemikiran filosof Yunani dalam suatu
pemahaman atas kebenaran pertama (first truths) seperti baik, adil dan
kebenaran itu sendiri, serta penerapan dari kebenaran-kebenaran pertama ini
dalam problem kehidupan.
B. Cabang-cabang Filsafat / objek
kajian filsafat
1.
Logika,
Membicarakan tentang aturan-aturan berfikir agar dengan
aturan tersebut dapat diambil kesimpulan yang benar. Dengan kata lain logika adalah
pengkajian secara sistematis tentang aturan untuk menguatkan premis-premis atau
sebab-sebab mengenai konklusi aturan itu sehingga dapat dipakai untuk
membedakan argumen yang baik dari argumen yang tidak baik.
2.
Ontologi,
Sering disebut Metafisika adalah cabang
filsafat yang membicarakan tentang akibat segala sesuatu yang ada, atau
membahas watak yang sangat mendasar. (Teori
tentang ada )
Contoh pertanyaan; apakah hakikat ruang, waktu, gerak,
materi dan perubahan itu ? Apakah yang merupakan asal mula jagad raya ini ?
Apakah jiwa dan badan itu ?
3.
Epistimologi
Cabang filsafat yang menyelidiki asal mula, susunan,
metode-metode, dan sahnya pengetahuan. ( Cara mencapatkan sebuah kebenaran dari
objek yang difikirkan )
Pertanyaan mendasar, Apakah mengetahui itu ? Apakah yang
merupakan asal mula pengetahuan itu ? Bagaimanakan cara kita mengetahui bila
kita mempunyai pengetahuan ?
4.
Etika
Lebih menekankan pada moralitas, problem moral dan
pertimbangan moral.
Pertanyaan; Apakah yang menyebabkan suatu perbuatan yang
baik itu baik ? Apakah yang dimaksud kebaikan, kebenaran dan kejujuran ?
Bagaimanakah cara kita melakukan pilihan diantara hal-hal yang baik?.
5.
Estetika
Membicarakan definisi, susunan dan peranan keindahan,
khususnya di dalam seni.
Pertanyaan; Apakah fungsi keindahan dalam hidup kita ?
Apakah seni itu ? Apakah hubungan antara yang indah dengan yang benar
(epistimologi) dan yang baik (etika) ?
6.
Aksiologi,
Teori tentang nilai.
Contoh; Nuklir untuk kemaslahatan (
Listrik )
Nuklir
untuk kemadlarata ( BOM )
Wilayah
kajian filsafat pendidikan pada sesuatu yang teramati / terukur maupun yang
tidak teramati / terukur.
Contoh
Jasad san ruh.
Karena
di dalam diri manusia terkandung
a)
Nasuth ( Kemanusiaan )
b)
Lahut ( Ketuhanan ) cenderung kepada
kebaikan, kejujuran.
PERBEDAAN
Barat : Lebih menekankan epistimologi
Islam : Menekankan pada aksiologi , kemanfaatan
ilmu
Filsafat
Umum hanya mengamati apa yang dapat diukur Empirik
Sensual
Rasional
Dalam
filsafat pendidikan biasa menggunakan dali Naqli ( al-Qur'an dan Hadits) yang
menghubungkan atau menyangkut keimanan.
Landasan
Naqli bersifat subjektif ( sulit dirasionalkan pada hal-hal tertentu).
Contoh pada ayat
pada
kalimat , surat
al-Mukminun ayat 23
pada
kalimat , surat
Yasin 35
Agama
tidak mungkin dijalankan bagi orang-orang yang tidak mempunyai akal karena itu
agama sangat menghargai akal
FILSAFAT MANUSIA DALAM ISLAM
Didalam Filsafat Barat ada 3 aliran
yaitu
1.
Manusia / Alam
Bersifat / Substansinya materialisme
(materi). Manusia dilahirkan dari hubungan seorang ayah dengan ibu dimana
keduannya mempunyai visiologi (visi)
Contoh : Manusia
berbahagia ( dalam segi materi )
Seorang anak yang pandai mata pelajaran
Matematika / IPA, meskipun ia tidak melakukan ibadah shalat maka orang tua
membiarkannya atau tidak ada masalah dengan yang dilakukan anak (tidak shalat)
karena shalat adalah bukan pekerjaan yang menghasilkan materi (uang). Orang tua
lebih mendukung kepada anaknya tentang segala usaha yang berakhir menghasilkan
materi, karena materi itulah kebahagiaan. (intinya bersifat Duniawi)
2.
Serba Roh
Manusia bagian dari dunia atau segala
yang ada di dunia maka segala isinya bersifat / substansinya mempunyai roh.
Contoh : Bintang
film yang cantik, ia dianggap cantik ketika ia masih hidup / ada roh, tetapi
apabila ia sudah mati, maka ia tidak ada nilainya / harganya. (intinya Roh
lebih berharga daripada materi)
3.
Dualisme
Substansinya terdiri dari jasmani dan
rohani, keduanya tidak ada ketergantungan tetapi mempunyai hubungan interaktif.
Dari segi wujud: Manusia terdii dari jasad dan rohani
Contoh : Orang yang
fisiknya cacat, maka akan berpengaruh pada sikap / psikologinya.
Jasmaniah berinteraksi dengan roh.
Contoh : Orang yang
stress akan merasa putus asa dalam hidupnya (kejiwaannya guncang )
PANDANGAN ISLAM TENTANG HAKIKAT MANUSIA
Pandangan
Islam tentang hakikat manusia
1.
Potensi
Nasuth, bersifat Kemanusiaan
Contoh : Manusia
membutuhkan makan, minum, tempat tinggal, bergerak, mempunyai kemamuan,
kebutuhan, dll.
2.
Potensi Lahut, bersifat Ketuhanan (Didalam al-Quran dijelaskan bahwa
Tuhan tidak mungkin mencitai kejahatan)
Berarti dalam diri manusia ada potensi
positif
Contoh : Seseorang
diberi pilihan untuk calon isteri, pilihannya adalah yang 1 cantik dan yang 1
jelek, jadi secara bathiniah ia akan memilih yang pertama (cantik).
Perbedaan
FIlsafat Barat dengan Filsafat Islam
Di
dalam filsafat barat memandang ruhaniah tidak punyai tanggung jawab sampai
kapanpun, sedangkan didalam Islam memandang ruh bertanggung jawab atas segala
sesuatu yang dikerjakan hingga besok hari kiamat.
Jasa
/ Jasmaniah dalam Islam adalah jasad
yang dijadikan ruh sebagai alat untuk berhubungan / mengalami kehidupan yang
bersifat materi.
Contoh
: Dalam berpolitik manusia mau disuap
karena ada roh.
POTENSI / KEKUATAN MANUSIA
Potensi
manusia ada lima
yaitu;
1.
Hidayah
Wujdaniah / Insting. Jadi manusia sejak dilahirkan ke
dunia, ia mempunyai insting.
Contoh : Bayi menangis ketika ia merasa lapar
saat baru ia dilahirkan.
2.
Hidayah
Khissiyah / Panca Indera; Pendengar,
Perasa, Peraba, Penglihatan, Penciuman)
3.
Hidayah Aqliyah / Manusia dapat berkreasi
4.
Hidayah Dinniyah / Naluri untuk menerima kebenaran / keagamaan. Kita
percaya tentang adanya alam kubur, surga, neraka dan yang berhubungan dengan
hal ghaib meskipun kesemuanya itu tidak dapat di nalar (tidak cocok dengan
akal), karena akal menerima sesuatu yang nyata. Tetapi karena ada hidayah
Dinniyah maka kita menerimanya / mempercayai keberadaan hal ghaib.
Contoh : Peristiwa
Isra' Mi'raj Nabi Muhammad, memang kejadian tersebut tidak mungkin dilakukan
dalam satu malam (mustahil) tetapi karena adanya Hidayah Dinniyah kita
mengimaninya / mempercayai bahwa itu terjadi.
5.
Hidayah
Taufiqiyah / Kesesuaian antara ajaran agama, akal
dan juga hati.
Agama banyak berhubungan dengan akal, akal berhubungan
mutlak dengan hati.
Contoh : Akal hilang
maka hatinya akan rusak. Orang gila tidak memakai pakaian karena rasa / hatinya
rusak.
Manusia sebagai Khalifah (wakil,
pengganti, duta )
TRILOGI HUBUNGAN MANUSIA
Manusia
dalam hidupnya mau tidak mau akan berhubungan dengan ;
1.
Tuhan, hubunnya bersifat positif (
dengan orang sholeh ) dan bersifat negative ( orang yang ingkar kepada Allah )
Agar berhubungan dengan Tuhan berjalan
harmonis maka manusia harus; berbuat / menjalankan perintah Allah ( In
kuntum tukhibbuuna Allaha yukhbibkum Allahu )
Menurut Thomas : Timbulnya keagamaan karena melalui berfikir
Contoh Pada malam hari manusia dengan sendirinya
bangun untuk sholat
2.
Manusia dengan manusia
Agar dapat berhubungan yang harmonis
dengan sesama maka;
-
Harus ada keseimbangan hak dan
kewajiban
-
Harus menentang kebathilan
-
Saling melindungi
-
Toleransi
-
Menjunjung tinggi persaudaraan,
perdamaian
3.
Manusia dengan Alam. Yang biasa dikenal
dengan hukum Kausalitas ( Hukum sebab akibat )
Dalam pengelolaan alam ada
pertanggungjawaban dengan manusia juga dengan Allah.
Contoh :
Hutan gundul mengakibatkan banjir, tanah longsor
Beberapa Pendapat tentang Ilmu
Ernest mengatakan Ilmu adalah sesuatu yang empiris rasional.
Pertanyaan ; segala sesuatu kalau tidak empiris tidak dikatakan ilmu
Jawab : Tidak mungkin, karena
realitas di dunia ini tidak tunggal karena tidak mungkin realitas non rasional
/ empiris keberadaanya mutlak.
Montago mengatakan Ilmu pengetahuan dibangun atas pengamatan,
pemikiran dan pengalaman.
Pertanyaan ; Sesuatu yang tidak dapat diamati
tidak ilmu
Jawab : Salah, karena dalam Islam
ada ilmu pengetahuan yang tidak dapat diamati.
Dzakiyat
Darajat mengatakan Ilmu bersifat Makro /
deduktif (contoh al-Qur'an) dan induktif
/ kejadian di lapangan untuk kebahagiaan / kemaslahatan dunia akhirat.
Perbedaan Pendidikan Barat dengan Pendidikan Islam
Pendidikan
Barat hanya mengutakamakan keduniaan sedangkan Pendidikan Islam mengutamakan
keduniaan juga kebahagiaan akhirat. Oleh karena itu pendidikan di dalam Islam
sangat penting karena untuk mendapatkan kebahagiaan / kemaslahatan dunia dan
akhirat.
Fungsi Ilmu Pengetahuan dalam Islam
Kedudukan ilmu Islam sangat penting
karena untuk kemaslahatan di dunia dan akhirat;
1.
Sebagai alat mencari kebenaran
2.
Ilmu Pengetahuan dapat dijadikan
sebagai pra syarat amal Sholeh. Ibadah tanpa disertai dengan ilmu pengetahuan
maka ibadahnya rusak / tidak diterima.
ﻭﻜﻝ ﻤﻦ ﺑﻐﻴﺮﻋﻠﻡ ﻴﻌﻤﻝ ﺍﻋﻤﺎﻟﻪ ﻤﺮﺪﻭﺩﺓ ﻻ ﺗﻗﺑﻞ
3.
Sebagai alat untuk mengelola alam guna
memperoleh ridho Allah
4.
Dapat dijadikan sebagai alat
pengembangan daya fikir, semakin banyak ilmu pengetahuannya maka daya fikirnya
semakin baik.
ﺸﻛﻭﺖ ﺇﻠﻰ ﻭﺍﻗﻊ ﺴﻭﺀ ﺨﻓﻀﻰ ﻓﺄﺮﺷﺪﻧﻰ ﺍﻠﻰ ﺗﺮﻚ ﺍﻠﻤﻌﺎﺺ
ﻮﻋﻟﻤﻦ ﺒﺄﻦ ﺍﻠﻌﻠﻡ ﻧﻮﺮ ﻮﻧﻮﺮﺍﷲ ﻻﻴﻬﺪﻯ
ﺍﻠﻰ ﺍﻠﻤﻌﺎﺺ
Saya mengadu kepada Ustadz Waqi' tentang jeleknya hafalan
saya kemudian ia perintahkan untuk meninggalkan maksiat dan mengajarkan ilmu
kepadaku dan sesungguhnya ilmu itu cahaya dan cahaya Allah itu tidak bisa
diberikan kepada orang yang berbuat maksiat
Realitas
ada 2 Qur'aniyah (ayat-ayat Qur'an
Kauniah (Kealaman; bumi, binatang, udara
dll)
PENDEKATAN DALAM MEMPEROLEH ILMU PENGETAHUAN
A.
Empiris, pengataman harus dengan indera
Contoh Seseorang
yang berzina bahkan sampai 50 kali sekalipun jika tidak ketahuan dan tidak ada
sakti maka ia tidak bisa dikatakan bersalah / dianggap berzina
B.
Rasionalisme, mengejar kebenaran atas
dasar penalaran
Penalaran akal mempunyai fungsi yaitu
mampu membedakan antara pekerjaan binatang dengan manusia atau mampu membedakan
mana yang baik dan mana yang buruk.
C.
Gabungan Empiris dan Rasionalisme,
diamati dengan indera juga diiringi dengan
penalaran.
Islam mengakui sedang
barat tidak mengakui adanya pendekatan
Intuitif; pendekatan yang digunakan untuk objek ilmu pemahaman
rasional dan sensual (pengalaman indera)
Contoh :
1) Gunung merapi berbahaya tetapi menurut mbah Marijan itu tidak berbahaya. 2)
Peristiwa Isra' Mi'raj
Interpretasi
kitab suci, pemaknaan terhadap kitab suci
Contoh :
Adanya ilmu fiqh , tasawuf, tauhid, dsb.
Ini menjadi penting karena di dunia ini
ada 2 realitas; Bersifat duniawi dan Bersifat ukhrowi
IMPLIKASI / DAMPAK PENDIDIKAN ISLAM
TERHADAP PROSES PEDIDIKAN ISLAM
1)
Semua realitas yang menjadikan Allah
dan ilmu bersumber dari Allah maka proses pendedikan pembekalan ilmu pada anak
didik harus sesuai dengan sifat Allah contoh sabar, pemaaf, pandai, dll.
ﻭﺍﺤﺴﻦ ﻜﻤﺎ ﺍﺤﺴﻦ ﺍﷲ ﺍﻠﻴﻚ
Berbuat baiklah kamu sebagaimana Allah
berbuat baik kepadamu
2)
Mengarah pada Ridho Allah
3)
Dalam pembekalan ilmu mampu melahirkan
dan mendorong anak didik untuk berbuat yang terpuji (sholeh).
Kajian Filosofis Pendidikan Islam
1.
At-Ta'lim; Pengajaran/proses transmisi/pengiriman terhadap berbagai
ilmu kepada peserta didik yang bersifat psikologis.
2.
At-Tarbiyah; Menurut As-Sybani; Pendidikan, proses
pengubahan, pengembangan tingkah laku (Kognitif, Afektif, Psikomotorik) menjadi
lebih baik atas dasar nilai etika Islam
Menurut Al-Jamana; Pendidikan Islam; mengembangkan anak
didik dibidang akal, perasaan, amaliah kearah yang lebih maju atas dasar nilai
/ etika Islam.
Di
dalam pendidikan terjadi proses diantaranya;
·
Transformasi; Pengembangan, perubahan
·
Internalisasi; Pembekalan kepada anak didik
·
Trans Internalisasi; Bagaimana anak didik dapat
mengembangkan atau menginternalisasi dalam kehidupan sehari-hari
Dalam
Islam ilmu diharapkan memberikan implikasi/dampak ke hal yang
positif/bermanfaat, dan jika tidak ada implikasi berarti ilmu dikatakan tidak
bermanfaat.
Dalam
Pendidikan Islam ada nilai;
·
Ilahiah; Ketuhanan
·
Insaniah; Kemanusiaan untuk menjunjung
harkat martabat
Islam
sangat menghargai nilai tetapi dunia barat tidak mengakui nilai karena menurut
dunia barat, di dunia ini bersifat provan/hanya urusan di dunia dan dan urusan
akhirat seperti yang dikatakan dalam ajaran Islam tidak ada atau bisa juga
dikatakan bahwa akhirat bersifat subjektif.
Dalam
Pendidikan Islam, didalam diri anak terdapat potensi yang harus dikembangkan
yaitu Wujdaniyah, Khissiyah, Aqliyah, Dinniyah dan Taufiqiyah.
Maka dalam pengembangannya harus ada keseimbangan antara hubungan dengan Allah,
Sesama manusia dan dengan Alam, dan keseimbangan
dalam hidup.
Pendidikan sebagai Pengembangan Potensi
Pendidikan
sebagai proses pengembangan;
a)
Intelektual. Kapan seseorang punya
kecerdasan intelektual ? jawab; pada saat seseorang menghadapi
masalah, pilihan dan lain sebagainya.
Contoh; Pada saat pilleg (Pemilihan anggota DPR) maka jika ada
caleg, kita akan dapat membedakan mana caleg yang memiliki emosional dan yang
tidak memiliki emosional.
b)
Sosial. Mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan
Contoh; Anak harus berhubungan baik dengan keluarga, pengembangan
untuk berbuat baik dengan manusia dan lingkungan
c)
Susila. Dalam diri manusia ada potensi
untuk menjauhi sifat amoral/negative.
Contoh; seseorang dapat memilih diantara 2 pilihan yang baik dan
yang buruk, maka ia secara bathiniah memilih ke baik
d)
Kemajuan / aktualisasi diri
Contoh; Seseorang ditawari jabatan/sesuatu yang lebih baik maka ia
cenderung akan menerimanya.
e)
Emosional
Pendidikan sebagai bimbingan Kedewasaan
Dewasa;
Proses pertumbuhan dari remaja ke dewasa.
a)
Psikologis, nalarnya/pemikirannya
matang dan semua yang ia lakukan adalah difikirkan terlebih dahulu lebih
matang.
Contoh; Ia memilih caleg sesuai nalar dan bukan karena ia diberi
uang imbalan
b)
Biologis, Mampu melakukan kegiatan yang
bersifat fisiologis secara proporsional
Contoh; pada umumnya seseorang makan nasi, tetapi ia malahan makan
gotri berarti ia biologisnya belum dewasa
c)
Sosiologis, Mampu menyesuaikan diri
dengan lingkungan dan mampu mengenal kode etik hidup social
Contoh; Saat tetangga punya/terkena musibah, tetapi ia malah
membunyikan nyanyian dangdut yang suaranya sangat keras sehingga mengganggu ketenangan umum berarti
ia sosiologisnya rendah
d)
Paedagogis, punya kesadaran hak dan
kewajiban, mampu mendidik dirinya sendiri terhadap hak dan kewajiban untuk
bertanggung jawab atas perbuatannya
e)
Religius; mengamalkan nilai ajaran
agamanya
ANALISIS DASAR DAN TUJUAN PENDIDIKAN
Dasarnya;
a)
Ideal;
-
Al-Qur'an
-
Sunnah nabi/
hadits
-
Maslahah
mursalah
b)
Operasional;
-
Historis/sejarah, masa lalu dijadikan pedoman untuk arah yang lebih baik
-
Social, berhubungan dengan hukum social
-
Psikologis, berhubungan dengan kejiwaan, contoh; karakteristik guru,
karakteristik siswa, sikap dan motivasi
-
Philosofi; hakikat pendidik, kurikulum dan evaluasi
Anak didik adalah makhluk yang sedang
mengalami perkembangan dan pertumbuhan
Maknanya anak didik belum sampai pada titik optimal
perkembangan
Keinginan kita sebagai guru tidak sama
/ belum tentu sama dengan keinginan anak didik
Ø Anak didik sebagai objek karena sebagai transfer of
knowledge
Ø Anak didik sebagi subjek karena
-
Anak didik bukan sebuah botol kosong
-
Anak didik bukan barang mati tetapi
makhluk hidup yang berkembang terus dan memiliki kebutuhan
-
Anak didik bukan miniatur orang dewasa
HAKIKAT ANAK DIDIK
Sebaai
manusia pemncari ilmu pengetahuan Imam al Ghazali mengatakan
ﺍﻦﺍﻟﻧﻓﺲﺍﻦﻛﻤﻟﺖﻮﻛﺎﻧﺖﻛﺎﻤﻟﺔﺣﺴﻧﺔﺍﻓﻌﺎﻞﺍﻟﺒﺪﺍﻥﻮﻛﺎﻧﺕﺣﺴﻧﺔ
Sifat anak didik
Harus memiliki semangat;
Ø ﺘﺨﻟﻳﺔﺍﻟﻧﻓﺲ
Mengosongkan diri dari perilaku tercela
Ø ﺘﺣﻟﻳﺔﺍﻟﻧﻓﺲ
Menghiasi dengan perilaku terpuji
Ø Harus punya sifat ulet, tabah dan sabar
Ø Bertekad belajar hingga akhir hayat
Ø Memahami nilai ilmiah dari ilmu yang dipelajari
Hakikat
makna kurikulum
Segala
usaha untuk mencapai tujuan pendidikan di luar maupun didalam sekolah.
Yang
berkaitan dengan sumber pembelajaran diluar kelas (diantaranya lingkungan,
pabrik, orang tua, teman, tetangga, acara televisi, radio ).
Hakikat
kurikulum merupakan landasan yang digunakan
pendidikan untuk membimbing anak didik mencapai tujuan yang diinginkan oleh
lembaga tersebut.
Rambu-rambu dalam
kurikulum berisi;
·
Berhubungan dengan tujuan yang ingin
dicapai dengan pembelajaran
·
Harus memuat pengetahuan/ data-data
keilmuan, informasi yang dapat berupa buku, majalah, yang kemudian dituangkan
dalam bentuk mata pelajaran yang dirumuskan dalam silabus
·
Adanya metode panyampaian mata
pelajaran, sebaiknya penggunaan metode yang fleksibel (sesuai dengan kebutuhan
mata pelajaran)
·
Adanya system penilaian
Sebaiknya guru melihat cacatan materi pelajaran pada siswa
yang berfungsi untuk melihat seberapa jauh minat, keinginan siswa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran.
Dasar-dasar
kurikulum pendidikan islam
1.
Asas religiusitas,
komponennya diantarannya Iman, Islam dan Ihsan
Iman,
Kita tidak hanya dengan mengucapkan iman saja tetapi bagaimana kita mengilhami
makna Iman bahwa kita mempercayai Allah itu harus diiringi dengan perbuatan
yang baik, dan dengan keimnanan siswa didiki diharapkan mampu meniru dalam
bentuk perbuatan sesuai dengan sifat Allah sesuai dengan kadar kemanusiaannya
Islam, dapat dilihat dari syahadatnya. Makna syahadat; 1) Asyhadu an la ilaha illa Alah; kita harus
mengesakan Allah dan tidak mengesakan dengan yang lain contoh kita terjebak
dengan kekayaan, keduniaan sehingga lupa dengan Allah. 2) Wa asyhadu anna Muhammad ar-Rasulullah
seharusnya idola kita adalah Nabi Muhammad buka kepada artis. Maka sudah
seharusnya kita meniru kepada perilaku / akhlak Nabi dan bukan hanya dalam bentuk pakaian saja,
memanjangkan jenggot dll.
Tujuan agama adalah membentuk akhlakul karimah, maka orang yang beragama
harus memiliki akhlak yang baik sehingga dalam kita berbuat selalu
berhati-hati.
Ihsan, kita yakin bahwa allah itu melihat kita kapanpun,
dimanapun kita berada.
An ta’buda Allahu ka’aanaka tarroohu fain lam takun taroohu
fainnahu yarooka
Kita menyembah Allah seolah-olah Allah berada didepan kita,
jika engkau tidak melihat Allah maka yakinlah bahwa Allah melihatmu.
Ketika kita mengajar, berkumpul dengan
keluarga, dengan siapapun maka yakinkan bahwa kita dilihat oleh Allah dan Allah
berada didepan kita,
Makna Ihsan; terciptanya akhlakul
karimah.
Ketika kita membangun kurikulum Islam
maka kita harus mendasarkan asas Iman, Islam dan Ihsan yang lebih megutamakan
perilaku positif.
Normatifitas, norma yang tidak dapat diubah contoh kewajiban sholat
dzuhur 4 rakaat bukan 3 rokaat. Aturan thawaf adalah mengelilingi ka’bah dan
bukan pada candi Borobudur.
Historysitas , bagaimana hukum sa’I yang pada akhir-akhir ini tempat /
jalan sa’I diperlebar ? padahal zaman rasulullah tidak seperti itu. Melempar
jumrah dahulu kepada tugu tetapi saat ini diubah menjadi / ditutup dengan
tembok. Tetapi pembangunan tembok itu demi kemaslahatan akibat tragedy lempar
jumrah.
Latar belakang perlunya asas keagamaan
dalam kurikulum
a.
Agar anak didik selalu berada dalam
kesucian (fitrah)
b.
Anak didik dapat memiliki akhlakul
karimah
c.
Agar nilai-nilai edukatif dapat
ditanamkan
2.
Filosofis,
a.
Ontologis, menyangkut masalah
-
Kewilayahan, ruang lingkup keilmuan
Islam selalu ganda (selalu berhubungan dengan factor lain) dunia dan akhirat,
maka tanggungjawab orang yang berilmu bukan hanya didunia saja melainkan sampai
ke akhirat,. Barat mengatakan bahwa wilayah keilmuan itu hanya satu yang
bersifat profan (keduniaan)/segala sesuatu hanya diukur dengan materi.
-
Eksistensi, keberadaan bahan ajar yang
diajarkan oleh guru menurut islam bersumber dari Allah, maka dalam kita
mengajarkan ilmu tidak boleh berlawanan dengan akhlak Allah. Contoh; belajar menciptakan nuklir untuk
kemanusiaan / kemaslahatan maka ini sesuai dengan akhlak Allah tetapi jika kita
buat BOM maka ini menyimpang dari sifat Allah karena Allah tidak cinta kepada
kerusakan.
b.
Epistimologis yaitu cara studi / mencari kebenaran
keilmuan. Kita yakin Bahwa Allah tidak akan semena-mena maka kita yakin bahwa
kitab Allah itu benar keberadaannya. Contoh, politik yang keluar dari Islam
maka itu jelas menyimpang, contoh terbaru Boediono (cawapres SBY) dianggap
tidak agamis, maka ia dianggap sebagai orang non muslim. Maka kita sebagai
orang Islam dalam berbuat selalu berpegang pada nilai-nilai al-Qur’an
c.
Aksiologis, berhubungan dengan nilai.
-
Illahiyah, berhubungan dengan wahyu
(qur’an, hadits)
-
Insaniyyah, berhubungan dengan
kebudayaan/norma kemanusiaan contoh memukul orang yang tidak salah maka itu
melanggar nilai insaniyyah karena didalam alqur’an tidak ada perintah seperti
itu.
-
Alamiyah, berhubungan dengan alam.
Contoh mengekploitasi air yang melebihi
rambu-rambu itu melanggar, jika semua
orang membangun rumah kaca maka akan berakibat menipisnya lapisan ozon yang
akhirnya mengakibatkan pengikisan pantai (abrasi).
-
3.
Social, mengapa? Karena anak didik, guru,
lingkungan adalah makhluk social. Jika kita menafikan kurikulum pendidikan
islam harus ada asas social, karena kita harus;
-
Mampu berkomunikasi dengan siapapun
-
Mampu bekerjasama / menyesuaikan diri
dengan lingkungan lain
-
Mampu merasakan perasaan orang lain
Ciri-ciri
pendidikan islam
1.
Mengedepankan akhlakul karimah
2.
Tawazun,
3.
Mengacu pencapaian tujuan akhir (taqarrub illa Allah)
PRINSIP-PRINSIP KURIKULUM
1.
Fitrah
a.
Ruhiyyah
b.
Qolbiyyah
c.
Aqliyyah
d.
nafsiyyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar