Rabu, 10 November 2010

Pengamen Tua

Rawamangun, Jakarta Timur
Metro mini sore itu sesak, penuh dengan penumpang
sampai banyak yang bergelayutan
Aromanya tak sedap
bercampur keringat, debu, dan asap
 Datang seorang pengamen tua dari pintu belakang
mengenakan pakaian lusuh dengan celana putih pendek
menggandeng sebuah gitar
Dia melangkah ke depan, berdiri di samping supir
Suaranya yang begitu lantang
sontak langsung mengagetkan semua penumpang
Dengan semangatnya yang begitu menggebu
tak menyiratkan sedikit pun kehidupannya yang kelabu
kontras antara uban dan raut mukanya yang masih terlihat segar
 Sebuah lagu mulai ia nyanyikan
lagu Ebit G Ade yang berjudul Berita Kepada Kawan
Di bait terakhir ia mulai menaikan lagi suaranya
sampai serak dan membuat kencang otot lehernya
Satu yang tak akan pernah membuat lupa
sepenggal syair yang dibawakannya

Kawan coba dengar apa jawabnya

ketika ku tanya mengapa

Bapak Ibunya telah lama mati

ditelan bencana tanah ini

ditelan sapuan banjir wasior

ditelan bencana tsunami mentawai

ditelan amukan gunung merapi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar